Monday, February 5, 2018

Mengapa Anak Baik Biasanya Semakin Baik ...

"MENGAPA ANAK BAIK BIASANYA SEMAKIN BAIK, DAN ANAK NAKAL BIASANYA SEMAKIN NAKAL".

Mari kita renungkan bersama Sabda beliau:

عَنْ عَبْدِ اللّٰهِ بْنِ عَمْرٍو عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ رِضَا الرَّبِّ فِي رِضَا الْوَالِدِ وَسَخَطُ الرَّبِّ فِي سَخَطِ الْوَالِدِ (رواه الترمذي)

Dari Abdullah bin Amr, dari Nabi shalallahu 'alaihi wasallam bersabda: “Ridha Allah tergantung pada ridha orang tua dan murka Allah tergantung pada murka orang tua”. (HR. at-Tirmidzi)

Artinya setiap anak yang baik, pasti membuat ridho orangtuanya, hal ini akan membuat Allah Ridho juga kepadanya.

Tapi setiap anak nakal, pasti membuat orangtuanya murka, dan itu akan membuat Allah murka juga kepadanya.

Jika kita renungkan hadits di atas maka akan kita temukan bahwa anak nakal dan anak baik itu bergantung pada ridho dan murka orangtuanya.

Lebih jelasnya mari kita perhatikan siklus berikut:

Siklus Anak Baik:
Anak Baik -> orangtua Ridho -> Allah Ridho -> keluarga berkah -> bahagia -> anak makin baik.

Siklus Anak Nakal:
Anak Nakal -> orangtua murka -> Allah Murka -> keluarga tidak berkah -> tidak bahagia -> anak makin nakal.

Kalau tidak ada yang memutus siklus tersebut, maka akan terjadi pola anak baik akan semakin baik, anak nakal akan semakin nakal.

Bagaimana cara memutus siklus Anak Nakal ?
Ternyata kuncinya bukan pada anak melainkan pada ORANGTUANYA.

Anak Nakal -> ORANGTUA RIDHO -> Allah Ridho -> keluarga berkah -> bahagia -> anak jadi baik.

Berat...???
Iya, tapi nilai kemuliaannya sangat tinggi.
Bagaimana caranya kita sebagai orangtua bisa ridho ketika anak kita nakal?

Ini kuncinya:
Allah Ta'ala berfirman:

َإِنْ تَعْفُوا وَتَصْفَحُوا وَتَغْفِرُوا فَإِنَّ اللَّهَ غَفُورٌ رَحِيمٌ

Bila kalian memaafkannya... menemuinya dan melupakan kesalahannya...maka ketahuilah Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS 64:14).

Caranya orangtua ridho adalah menerima anak tersebut, memaafkan dan mengajaknya dialog, rangkul dengan sepenuh hati, terakhir lupakan kesalahannya.

Kemudian sebagai pengingat selanjutnya, kita menguncinya dengan pesan dari Umar bin Khattab :
"Jika kalian melihat anakmu berbuat baik, maka puji dan catatlah, apabila anakmu berbuat buruk, tegur dan jangan pernah engkau mencatatnya".

Dan berdo'alah selalu:

اللهم أَشْهَدُكَ أنِّي رَضِيْتُ بِوَلَدِي... رِضًا تَامًّا كَامِلًا وَافِيًا فارْزُقْهُ اللّٰهُمَّ رِضَاكَ بِرِضَايَ لَهُ

"Ya Allah, aku bersaksi bahwa aku ridho kepada anakku (dg menyebutkan nama anak) dg ridho yang paripurna, ridho yg sempurna dan ridho yg paling komplit. Maka berikanlah ya Allah keridhoan-Mu kepadanya demi ridhoku kepadanya."

Tidak ada anak nakal, yang ada hanyalah anak belum tau.

Tidak ada anak nakal, yang ada hanyalah orang tua yang tak sabar.

Tak ada anak nakal, yang ada hanyalah pendidik yang terburu-buru melihat hasil.

Dan berdo'alah selalu:

رَبَّنَا هَبْ لَـنَا  مِنْ اَزْوَاجِنَا وَذُرِّيّٰتِنَا قُرَّةَ اَعْيُنٍ وَّاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِيْنَ اِمَامًا

"Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami pasangan kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami pemimpin bagi orang-orang yang bertakwa.

Allah satu2nya yg membolak balikan hati hambaNya. Maka mintalah kepada Dzat yg memilikinya. Lihatlah keajaibannya.

"Yaa Muqallibal Quluub, Tsabit Qalbi 'Ala Diinik'
("Wahai Dzat yang membolak - balikkan hati, teguhkan hati kami di atas agama - Mu)

Semoga Allah menjadikan Anak keturunan kita termasuk anak2 yg baik, sholih, taat kepada Allah dan berbakti kpd orang tuanya...Aamiin.