Hi! Teman semua, pada kesempatan kali ini kami akan membagikan tentang Jabatan & Tugas Dalam Pembuatan Sebuah Film. Nah, langsung saja kita lihat di bawah ini.
1. Produser Eksekutif, merupakan seorang investor yang membiayai proyek film atau video yang diberikan kepada filmmaker (pembuat film) atau videoklipmaker. Produser eksekutif bisa terdiri dari banyak orang.
2. Produser yaitu seseorang atau beberapa orang yang bertugas mengelola segala hal yang berhubungan dengan pembuatan film/video. Produser harus menginisiasi, mengkoordinasi, mensupervisi dan mengontrol segala hal tentang pembiayaan, merekrut personal atau kru dan pengaturan distribusi. Seorang produser akan terlibat pada keseluruhan tahapan proses pembuatan film dari awal sampai akhir. Produser bertanggung jawab kepada Produser Eksekutif yang berhubungan dengan kinerjanya.
3. Manajer Produksi, bertugas mengawasi aspek fisik produksi yang tidak berhubungan dengan proses kreatif sebuah film atau video. Manajer produksi mengawasi personil, teknologi, anggaran dan penjadwalan. Merupakan tugas manajer produksi untuk memastikan bahwa pembuatan film atau video sesuai dengan penjadwalan dan anggaran yang disediakan. Manajer Produksi juga bertugas mengelola kebutuhan sehari-hari termasuk gaji kru, biaya produksi dan biaya sewa peralatan. Manajer Produksi bekerja dibawah Line Producer dan bertugas mensupervisi langsung Koordinator Produksi.
4. Manajer Unit, untuk pembuatan film atau video yang besar, tugasnya hampir sama dengan manajer produksi sebagai pengawas second production, tetapi untuk skala kecil biasanya ditempatkan sebagai pengelola transportasi produksi.
5. Koordinator Produksi, bertugas mengkoordinasikan yang berhubungan dengan informasi produksi. Koordinator produksi bertanggung jawab untuk mengatur semua logistik dari perekrutan kru produksi, menyewa peralatan dan pencarian talent/artis. PC (Production Coordinator) merupakan bagian dari produksi film.
6. Post-Production Supervisor, bertugas untuk mengawasi pelaksanaan paska produksi.
7. Director/Sutradara, bertanggung jawab terhadap aspek kreatif film, termasuk konten dan mengendalikan alur plot, mengarahkan aktor, menyusun dan memilih lokasi dimana pelaksanaan shoting film, menentukan waktu dan isi dari soundtrack film. Meskipun kekuasaan dan wewenang sutradara besar, ia tetap tunduk dibawah komando produser.
8. First Asisstan Director, disebut juga 1st AD bertugas membantu manajer produksi dan sutradara. Inti pekerjaannya adalah memastikan jadwal yang sesuai dan menjaga lingkungan kerja yang kondusif dimana sutradara, aktor, dan kru dapat fokus pada pekerjaan mereka masing-masing. Mereka mengawasi kegiatan setiap hari kerja dan mengatur penjadwalan pemain/aktor dan kru, mengawasi serta menjadwalkan pemakaian peralatan,script/naskah dan set. 1st AD juga bertanggung jawab untuk menyutradarai background aksi dari aksi utama pada shoting-shoting besar/kecil sesuai arahan sutradara.
9. Second Assistant Director, merupakan kepala asisten-asisten dibawah 1st AD yang bertugas membantu pekerjaan yang didelegasikan kepada 1st AD. Ia juga berugas membantu penyutradaraan latar belakang aksi dan extras dan membantu 1st AD untuk urusan penjadwalan dan booking. Ia bertanggung jawab untuk membuat Call Sheet yang digunakan kru untuk mengetahui kapan jadwal mereka untuk bekerja dan detail syuting apa saja dalam satu hari.
10. Asisten Produksi, bertugas membantu 1st AD untuk menyiapkan Set Operasi. Asisten produksi disebut PAs (Production Assistant). Selain itu juga membantu kantor/departemen produksi untuk membantu pekerjaan-pekerjaan umum.
11. Script Supervisor dikenal sebagai “petugas kontiniti” (continuity person). Pengawas naskah bertugas mencatat bagian mana dari naskah yang telah difilmkan/divideokan dan membuat catatan dari setiap penyimpangan antara apa yang difilmkan/divideokan dan yang ada pada naskah. Mereka bertugas mencatat setiap shoot dan menjaga properti tetap pada tempatnya, menjaga blocking, dan detail lainnya yang memastikan kontinuitas adegan. Pengawas Naskah memberikan catatan kepada editor untuk mempercepat proses pengeditan film. Mereka bekerja sangat dekat dengan sutradara dan set.
12. Stunt Coordinator, bertugas untuk mengkoordinasikan pemain akrobat atau peran pengganti jika dalam adegan membutuhkan pemeran pengganti/stuntman.
Dalam pembuatan film/video dibutuhkan bagian yang berhubungan dengan seni/art yang disebut Kru Departemen Seni/Art Department. Departemen seni biasanya mempunyai jumlah kru yang banyak mencapai puluhan hingga ratusan pekerja. Terdiri dari beberapa sub bagian, antara lain: art departemen terdiri dari art director, desainer set, dan juru gambar, kemudian tata dekorasi, props, konstruksi, scenic/latar belakang, dan spesial efek.
13. Desainer Produksi, bertanggung jawab terhadap penciptaan fisik untuk tampilan sebuah film yaitu hal-hal yang berhubungan dengan setting, kostum, properti, make up karakter, dan semua pekerjaan unit. Desainer produksi bekerja sangat dekat dengan sutradara dan sinematografer untuk menciptakan tampilan sebuah film.
14. Art Director, bertanggung jawab kepada desainer produksi, bertugas mengawasi langsung kinerja seniman dan pengrajin, seperti para desainer, seniman grafis, dan ilustrator yang memberikan rancangan untuk dikembangkan oleh desainer produksi. Art director bekerja bersama bagian konstruksi untuk mengawasi estetika dan detail tekstur set yang sesuai sepeti yang diharapkan.
15. Asisten Art Director, terdiri dari beberapa asisten yang bertugas langsung ke lapangan seperti mengukur lokasi, membuat desain grafis, menyediakan kertas-kertas, mengumpulkan informasi untuk desainer produksi, dan menggambar set. Mereka juga mengepalai para juru gambar sebagai mandor pelaksana.
16. Desainer Set, merupakan para juru gambar yang biasanya terdiri dari para arsitek, yang memahami tentang desain interior atau diminta langsung oleh desainer produksi.
17. Ilustrator, bertugas menggambarkan representasi visual desain untuk mengkomunikasikan ide-ide yang dibayangkan oleh desainer produksi.
18. Set Decorator, terdiri dari beberapa orang yang bertugas mendekorasi sebuah film atau video, yang meliputi perabot, dan semua benda-benda yang akan terlihat dalam sebuah film/video. Mereka bekerja sama dengan desain produksi dan berkoordinasi dengan art director.
19. Buyer, bertugas mencari dan membeli atau menyewa perlengkapan set dress/pernak-pernik untuk keperluan dekorasi.
20. Lead Man, merupakan kepala/mandor dari kru set. Lead Man sering disebut Swing Gang.
21. Set Dresser, pengatur pernak-pernik perlengkapan set dekorasi yang bertugas menata dan menghilangkan pernak-pernik dekorasi sepertiu furnitur, gorden, karpet, dan segala sesuatu yang akan terlihat di layar film/video, termasuk gagang pintu dan paku.
22. Props Master, merupakan kepala/ahli properti yang lebih dikenal dengan sebutan props master. Ia bertugas untuk menemukan dan mengelola semua properti yang terlihat di film/video.
23. Props Builder, merupakan ahli pembangun properti yang bertugas membangun properti yang dibutuhkan oleh tampilan film/video, seperti membangun panggung, konstruksi, pengecoran plastik, permesinan dan elektronik.
23. Props Builder, merupakan ahli pembangun properti yang bertugas membangun properti yang dibutuhkan oleh tampilan film/video, seperti membangun panggung, konstruksi, pengecoran plastik, permesinan dan elektronik.
24. Armourer, merupakan ahli pembuat senjata, yaitu para teknisi alat-alat khusus yang berhubungan dengan senjata api. Dalam beberapa kasus hal ini membutuhkan keterampilan khusus.
25. Construction Coordinator (Koordinator Konstruksi), bertugas mengawasi pembangunan semua set. Koordinator konstruksi menangani pemesanan material, penjadwalan kerja, dan juga mensupervisi untuk pekerjaan dalam skala besar terhadap para tukang kayu, tukang cat dan buruh bangunan. Dalam beberapa istilah koordinator konstruksi juga disebut manajer konstruksi.
26. Head Carpenter (Kepala Tukang Kayu), kepala tukang kayu adalah mandor dari para tukang kayu dan buruh bangunan.
27. Key Scenic Artist, merupakan para pekerja seni yang mengawasi dan bertanggung jawab terhadap hal-hal yang berhubungan dengan penampilan luar dari set-set yang dibutuhkan. Hal tersebut termasuk cat-cat khusus yang memberikan efek penuaan atau penyepuhan, sesuatu terlihat seperti kayu, batu, batu bata, logam, kaca, dan segala sesuatu yang dibutuhkan oleh desainer produksi. Key Scenic Artist mengawasi para pelukis dan ahli kerajinan.
28. Greensman, yaitu Kru Hijau yang merupakan ahli bidang pertanaman yang mengatur artistik atau landscape yang berhubungan dengan tanaman dan tumbuh-tumbuhan. Kadang-kadang tanaman/tumbuhan asli tetapi kadang-kadang yang imitasi atau kombinasi keduanya. Kebutuhan ahli tanaman ini bergantung kepada desainer produksi apakah memerlukan atau tidak. Kalau dalam suatu film/video membutuhkan perlengkapan tanaman/tumbuhan dalam jumlah besar biasanya dibagi-bagi menjadi sub divisi, seperti Greensmaster, Greens Supervisor, buruh dan lainnya.
29. Make Up Artist, merupakan seniman yang bekerja dengan make up, tatanan rambut dan membuat efek-efek khusus untuk menciptakan karakter bagi siapapun yang akan muncul di layar. Make Up Artist bertugas membuat manipulasi tampilan aktor di layar agar mereka tampak tua, tampak lebih muda atau beberapa kasus tampak mengerikan. Ada juga bagian make up artis yang berkonsentrasi ke bagian badan.
30. Hairdresser, bagian dari make up artist yang bertugas menata dan menjaga gaya rambut siapa pun yang akan muncul di layar. Tata busana ditangani oleh kru Wardrobe, yaitu:
31. Costume Designer, atau Perancang Busana bertanggung jawab atas semua pakaian dan kostum yang dikenakan oleh semua aktor yang muncul di layar. Mereka bertanggung jawab untuk merancang, merencanakan, dan mengorganisasikan pembuatan mulai dari kain, warna, dan ukuran. Perancang kostum bekerja sangat dekat dengan sutradara untuk memahami dan menafsirkan karakter, dan memberikan saran kepada desainer produksi untuk menyelaraskan tone/nuansa keseluruhan film.
32. Costume Supervisor, supervisi kostum bekerja bersama perancang busana. Selain membantu mendesain kostum, ia juga membantu mengelola penyimpanan kostum. Mereka mengawasi segala order pakaian, mulai dari pengadaan barang, merekrut staf, anggaran, dokumen, dan logistik.
33. Key Costumer, dipekerjakan pada pembuatan produksi yang besar untuk mengatur set kostum, dan menangani kebutuhan pakaian bintang film/video.
34. Costume Standby, yaitu petugas yang harus selalu hadir di setiap set kostum. Mereka bertanggung jawab pada kualitas dan kontinuiti kostum dari aktris/aktor sebelum dan sesudah pengambilan gambar. Mereka juga menjadi asisten aktris/aktor dalam hal kostum. Orang-orang ini juga sering disebut set costumer.
35. Art Finisher, bekerja dalam masa pra produksi untuk membantu membuat break down yang berhubungan dengan kain.
36. Wardrobe Buyer, bertugas menangani pembelian segala macam kebutuhan garmen dan pernak-perniknya.
37. Cutter/Fitter, merupakan divisi kostum bagian teknis yang bertugas mengukur dan menyesuaikan kostum artis. Bagian penting dalam film atau video adalah kru kamera. Kru kamera terdiri dari beberapa keahlian yng berhubungan dengan proses pengambilan gambar. Kru kamera antara lain:
38. Director of Photography (DOP), mengepalai kru kamera dan lighting. DOP membuat keputusan pada pencahayaan dan pembingkaian adegan dan berkoordinasi dengan sutradara. Biasanya, sutradara menceritakan bagaimana mereka ingin tampilan saat shoting, dan DOP memilih aperture yang tepat, filter, dan pencahayaan untuk mencapai efek yang diinginkan.
39. Cinematographer pada prinsipnya sama dengan DOP, tetapi banyak perdebatan diantara insan perfilman. Mereka dapat disebut Cinematographer jika orang tersebut adalah DOP yang juga mengoperasikan kamera.
40. Camera Operator bertugas mengoprasikan kamera berdasar arahan dari DOP atau sutradara untuk merekam setiap scene/adegan.
41. First Assistant Camera (Focus Puller) disebut juga 1st AC bertugas memastikan dan mengamati bahwa kamera selalu dalam kondisi fokus obyek yang sesuai ketika merekam gambar dalam setiap adegan.
42. Second Assistant Camera (Clapper Loader) juga disebut 2nd AC bertugas mengoprasikan clapperboard pada permulaan setiap adegan dan mencatatnya sebagai stok shot di sela-sela pengambilan gambar. Ia juga bertugas cek dan ricek setiap stok shot dalam catatannya ketika mengirim dan menerima film diproses di laboraturium (jika menggunakan film seluloid). Ia juga mengatur dan mengawasi peralatan kamera dan urusan transportasi camera di lokasi shoting.
43. Loader bertugas mengisi kaset/film dalam kamera. Ia juga memeriksa dan memastikan stok kaset/ film dan berkoordinasi dengan 1st AC tentang penggunaan stok kaset/film yang akan digunakan. Dalam pembuatan film/video yang tidak terlalu besar biasanya tugas ini digabungkan dengan 2nd AC.
44. Digital Imaging Technician (DIT) bertugas melakukan manipulasi gambar dan berkoordinasi dengan DOP untuk memberikan saran dalam rangka memproduksi gambar untuk dikombinasikan dengan digital teknik pada kamera digital.
45. Motion Control Technician/Operator bertugas untuk mengontrol pergerakan pada penggunaan alat-alat bantu kamera / kamera robot untuk menghasilkan efek-efek khusus. Kru Produksi Sound terdiri atas:
46. Produstion Sound Mixer merupakan kepala produksi bagian perekaman suara, yang bertugas dan bertanggungjawab terhadap perekaman suara selama pembuatan film/video. Mereka menentukan penggunaan mikrofon sesuai kebutuhan, pengoprasian alat-alat perekam, dan kadang-kadang melakukan mixing suara pada satu waktu.
47. Boom Operator merupakan asisten dari Production Sound Mixer, yang bertanggung jawab terhadap pergerakan dan penggantian mikrofon selama pembuatan film/video. Ia juga mengatur penempatan mikrofon radio dan set mikrofon yang tersembunyi. Di Perancis boom operator disebut perchman.
48. Utility Sound Technician (UST) memiliki lingkup ruang kerja yang dinamis dalam bagian divisi departemen suara. Biasanya mengurusi permasalahan kabel, tetapi kadang juga sebagai boom operator tambahan ketika memproduksi film yang besar. UST sering disebut cableman atau phyton wrangler. Kru Grip. Kru Grip merupakan bagian Lighting dan perlengkapan yang terlatih. Mereka bertanggung jawab untuk bekerja sama dengan departemen listrik untuk menempatkan lighting yang dibutuhkan selama shoting berlangsung.
49. Key Grip merupakan kepala Grip yang mengepalai departemen set operasi. Ia bekerja bersama DOP untuk membantu menempatkan dan membuat blok untuk posisi Lighting.
50. Best Boy Grip merupakan asisten dari key grip. Mereka bertanggung jawab mengatur pengangkutan grip untuk kepentingan shoting.
51. Dolly Grip yaitu grip yang bertugas mengoperasikan dolly kamera.
Kru Electrica:
Kru Electrica:
52. Gaffer merupakan kepala dari departemen listrik. Merencanakan dan mengeksekusi perencanaan lighting untuk keperluan produksi.
53. Best Boy Electrical merupakan asisten gafer.
54. Lighting Technician (LT) ikut membantu menyeting dan mengontrol perlengkapan lighting.
Kru Editorial:
55. Film Editor bertugas mengedit film/video dan menggabungkannya menjadi tayangan film atau video berdasar arahan dari sutradara.
56. Colorist untuk film-film menggunakan seluloid bagian ini bertugas memproses warna film sesuai dengan artistik dan kontinuiti dari pewarnaan film. Dengan menggunakan teknologi digital proses pewarnaan film lebih baik dan lebih kreatif. Dalam skala kecil biasanya sudah dikerjakan oleh editor. Untuk video tidak diproses secara kimiawi.
57. Negative Cutter bertugas memotong film negatif berdasar arahan dari editor film.
Kru Visual Effect:
58. Visual Effect Supervisor bertugas pada departemen visual efek. Visual efek dilakukan pada pasca produksi berhubungan dengan perubahan-perubahan gambar yang dilakukan. Visual efek berbeda dengan spesial efek yang bekerja pada fase produksi.
59. Compositor merupakan Visual Efek artis yang bertugas mengkombinasikan dan menggabungkan gambar-gambar dari berbagai sumber yang berbeda-beda, seperti video, film, computer generate 3D imagery, animasi 2D, foto dan teks.
60. Graphics Designer merupakan ahli desain grafis menciptakan dan berkreasi dengan desain grafis yang melengkapi permintaan kebutuhan visual efek yang akan dikomposisikan oleh compositor.
Kru Sound/Musik:
61. Sound Designer disebut juga Sound Editor Supervisor bertanggung jawab terhadap sound pada pasca produksi. Kadang berhubungan dengan lisensi dari suara yang digunakan. Dan kadang juga hanya menyeimbangkan suara bersama sutradara dan editor.
62. Dialog Editor bertanggung jawab terhadap penyusunan dan mengedit seluruh dialog.
63. Sound Editor bertanggung jawab terhadap penyusunan dan pengeditan seluruh sound efek.
64. Re-recording Mixer menyeimbangkan suara antara dialog, musik, dan efek. Kemudian menyelesaikannya dalam bentuk film audio track.
65. Composer bertugas menulis score musik untuk film.
66. Foley Artist merupakan artis atau orang yang bertugas merekam dan membuat beberapa sound efek untuk film.
Nah, sekian dulu dan nantikan update-an selanjutnya...
Uploaded By Haris HR.
Material By Hermon K.
SUMBER:
- http://www.kreatifproduction.com/jabatan-dalam-bidang-film/
- sekolah sinema ABA