Puasa merupakan ibadah yang bukan hanya dilakukan oleh umat muslim, tetapi juga dilakukan oleh semua umat beragama. Karena tujuan puasa itu sangat baik dan bermanfaat, yaitu melatih pengendalian diri dan tahan penderitaan.
Esensi dari puasa sesungguhnya adalah pengendalian diri (self control). Pengendalian diri terhadap dorongan-dorongan yang datang dari dalam maupun dari luar. Pengendalian diri terhadap hawa nafsu (dorongan dari dalam), yakni agar tidak tamak, tidak serakah, tidak angkuh, dan tidak egois. Serta pengendalian diri untuk bersabar, tidak marah, tidak dengki, tidak bicara kotor, dan tidak emosional (pengaruh dari luar).
Nabi Muhammad bersabda, ”Puasa itu bukanlah sekadar menahan diri dari makan dan minum, akan tetapi sesungguhnya puasa itu adalah meninggalkan segala perbuatan sia-sia serta menjauhi perbuatan yang kotor dan keji.” (HR. Al-Hakim).
Puasa bagi umat muslim, selain bertujuan untuk menjadikan orang bertaqwa, puasa mengandung banyak hikmah. Hikmah dan manfaat puasa banyak dijelaskan dalam Al-Qur’an maupun hadis nabi. Manfaat puasa antara lain:Membersihkan hati; Menguatkan jiwa (seperti: kesabaran, tahan penderitaan, empati, dan kepekaan sosial); serta Menyehatkan badan dan menyembuhkan berbagai penyakit.
Puasa merupakan pembersih hati yang paling kuat terutama untuk melawan hawa nafsu. Hawa nafsu merupakan pangkal dari kotornya hati. Allah telah berfirman, “Maka pernahkah kamu melihat orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai tuhannya dan Allah membiarkannya sesat dengan sepengetahuan-Nya.” (QS. Al-Jaatsiyah ayat 23) Dengan puasa perasaan menjadi halus dan peka, pikiran jernih dan nafsu terkendali.
Puasa dapat menguatkan Jiwa. Dengan puasa seseorang ditempa jiwanya supaya memiliki kekuatan dan daya tahan menanggung penderitaan, mengurangi hawa nafsu keduniawian serta menggerakkan hati orang-orang kuat dan kaya supaya menyantuni kaum lemah (dhuafa).
Puasa juga dapat menumbuhkan rasa empati. Karena puasa mengajarkan pada orang untuk merasakan betapa beratnya lapar dan haus itu, sebagaimana yang dialami oleh orang-orang miskin setiap hari.
Selain itu puasa juga berpengaruh positif terhadap kesehatan badan. Rasulullah bersabda: ”Berpuasalah, niscaya kamu akan sehat.” (HR. Ibnu Suny dan Abu Nu’aim). Hal ini sudah banyak dibuktikan oleh para pakar medis dan kesehatan.
Menurut statistik ilmu kesehatan, 60% penyakit berasal dari perut. Apabila perut tidak dikendalikan, maka banyak penyakit akan muncul. Makanan yang berlebihan gizi belum tentu baik bagi kesehatan seseorang. Kelebihan gizi (overnutrisi) dapat menimbulkan penyakit seperti kolesterol, hipertensi, asam urat, jantung koroner, dan kencing manis (diabetes mellitus).
Berbagai penelitian ilmiah dan terperinci terhadap organ tubuh manusia, puasa bisa membantu dalam membuang sel-sel yang rusak, sekaligus membuang hormon ataupun zat-zat yang melebihi jumlah yang dibutuhkan tubuh (detoksifikasi). Dengan puasa maka berbagai jenis penyakit dapat dikendalikan, seperti diabetes, hipertensi, kolesterol tinggi, maag hingga kegemukan.
Puasa, sebagaimana dituntunkan oleh Islam adalah rata-rata 14 jam sehari, kemudian makan untuk durasi waktu beberapa jam, dilakukan selama sebulan dalam jangka waktu setahun. Hal itu merupakan metode yang sangat bagus untuk detoksifikasi dan membangun kembali sel-sel baru. Sehingga puasa merupakan cara yang baik untuk menjaga kesehatan tubuh, dengan cara peremajaan terhadap sel-sel yang tua.
Para ahli berkesimpulan bahwa pada saat-saat tertentu, perut memang harus diistirahatkan dari bekerja memproses makanan yang masuk sebagaimana juga mesin harus diistirahatkan. Di dalam ajaran Islam, sesuai hadis nabi isi perut kita memang harus dibagi menjadi tiga yaitu sepertiga untuk makanan, sepertiga untuk air, dan sepertiga untuk udara.
Di Jerman ada lembaga yang bernama Fasten Institut (Lembaga Puasa), yang menggunakan puasa sebagai terapi untuk menyembuhkan penyakit-penyakit tertentu yang menurut pengobatan moderen belum dapat disembuhkan.