Wednesday, December 27, 2017

Diabetes Militus & Penyembuhan Spiritual Quantum

Saya ingin berbagi pengetahuan dan pengalaman mengenai penyakit diabetes atau yang dikenal dengan diabetes militus. Setahun yang lalu saya divonis dokter sebagai penderita diabetes militus, karena hasil test laborat menunjukkan kadar gula darah saya sangat tinggi, 640 mg/dl. Padahal enam bulan sebelumnya saya telah melakukan medical check up dan hasilnya semuanya normal (gula darah, kolesterol, asam urat, trigliserid, LDL, SGPT dan DGOT semuanya baik), kecuali gigi dan mata. Bahkan kata dokter, di usia 55 tahun hasil ini lumayan bagus.
Saya kaget dan shok mendengar vonis diabetes, karena sebagai pegawai negeri kelas menengah, selama ini pola hidup saya  cukup baik, pola makan cukup sederhana dan olah raga cukup lumayan meski tidak rutin. Hasil medical check up enam bulan yang lalu juga bagus. Tatapi kanapa tiba-tiba kadar gula darah mendadak tinggi, 640 mg/dl. Sangat jauh diatas 200 mg/dl, sebagai indikasi seseorang sudah bisa dikatakan sebagai penderita diabetes.
Salah satu kesalahan saya adalah ketidak tahuan. Selama kurang lebih dua tiga minggu saya merasa badan mudah lelah, mudah lapar, sering haus dan sering pipis malam hari. Berat badan juga turun cukup signifikan, tetapi tidak saya hiraukan karena waktu itu saya lagi gemar puasa senin kamis.  Saya justru gemar minum air manis, terutama saat buka puasa. Hingga pada suatu saat pandangan mata saya sangat kabur, bahkan hampir tak bisa melihat jauh. Segera seorang kawan menyarankan untuk periksa gula darah. Hasilnya, ya Tuhan … sangat tinggi 640 mg/dl. Langsung saya ditangani dokter dan harus menjalani perawatan intensif (opname) selama 5 hari untuk menurunkan kadar gula darah.
Kini selama setahun saya telah menjalani hidup sebagai penderita diabetes militus. Meski sebagai penderita diabetes, pada beberapa bulan awal saya tidak banyak tahu perihal diabetes sehingga dalam menjalani hidup saya seringkali stress. Dokter tidak banyak menjelaskannya kecuali apa yang harus dan tidak boleh saya lakukan. Dengan banyak berdiskusi dengan sesama penderita diabetes dan baca-baca buku akhirnya saya mulai paham apa itu diabetes militus dan tidak perlu ada kekhawatiran yang berlebihan dalam menjalani hidup ini.
Berikut ini adalah poin-poin yang ingin saya share kepada sesama para penderita diabetes militus.
·         Memahami diabetes militus
·         Macam dan penyebab diabetes
·         Bahaya diabetes
·         Obat diabetes; metformin dan glimepirid
·         Mewaspadai hiperglikemia dan hipoglikemia
·         Bekal penderita diabetes
·         Mitos penyakit diabetes
·         Penyembuhan Spiritual Quantum
1.   Memahami Diabetes Militus
Diabetes merupakan penyakit degeneratif (kerusakan organ tubuh karena usia atau gaya hidup yang tak sehat), dimana sel-sel pankreas mengalami kemunduran yang sebelumnya aktif menjadi tidak aktif lagi, sehingga tidak dapat memproduksi insulin secara normal.
Pankreas merupakan salah satu organ pada sistem pencernaan manusia yang tugasnya memproduksi hormon dan enzim yang diperlukan dalam proses metabolisme.  Salah satu hormon yang diproduksi pankreas adalah insulin.
Insulin berfungsi mengikat glukosa dari darah dan memasukkan ke dalam sel-sel seluruh tubuh agar bisa digunakan sebagai energi pada semua aktifitas. Gula dalam darah berperan sangat penting sebagai sumber energi sel. Sisa gula dalam darah di ubah menjadi glikogen dan disimpan di hati, otot dan jaringan lainnya. Glikogen dapat digunakan lagi menjadi glukosa jika dibutuhkan, misalnya pada saat kita berpuasa. 
Jadi penyakit diabetes atau diabetes mellitus (DM) adalah penyakit akibat terjadi peningkatan kadar gula di dalam darah karena pankreas  tidak memproduksi insulin secara normal, atau ketika tubuh tidak secara efektif menggunakan insulin (resistensi insulin). Akibatnya zat karbohidat (yang ada dalam makanan sehari-hari), tidak semuanya dapat diubah menjadi tenaga dan sisanya menumpuk dalam darah.
Pada makanan yang sehari-hari kita makan terdapat zat karbohidrat, protein dan lemak. Presentase karbohidrat pada makanan sekitar 60-70% sekaligus sebagai sumber utama energi (tenaga). Pada penderita diabetes, sebagian (besar) karbohidrat tidak dapat diubah menjadi tenaga. Karenanya penderita diabetes gampang sekali lelah akibat langsung dari persediaan energi yang terbatas.
Diabetes biasa ditandai dengan kadar gula darah di atas normal. Kisaran kadar gula yang normal bagi tubuh adalah: kurang dari 100 mg/dl (puasa selama 8 jam);  120-150 mg/dl (dua jam sesudah puasa); dan  100-180 mg/dl (sewaktu).
Penyakit diabetes merupakan penyakit metabolik. Kebanyakan penyakit metabolik adalah karena faktor genetik atau keturunan, meski sebagian di antaranya disebabkan pola makan yg salah, racun, infeksi, dan sebagainya.
Penyakit diabetes dikenal sebagai the silent killer (pembunuh terselubung), karena seringkali penderita tidakmenyadari dirinya mengidap diabetes sampai terjadi komplikasi, baik yang ringan sampai berat.
2.     Macam & Penyebab Diabetes
Berdasarkan penyebabnya diabetes dibedakan menjadi 2 macam yaitu tipe 1 dan tipe 2. Diabetes tipe 1 disebabkan oleh kerusakan pankreas sehingga produksi insulin berkurang.  Sedangkan diabetes tipe 2 disebabkan oleh resistensi insulin dalam arti insulinnya cukup tetapi tidak bekerja dengan baik dalam mengontrol kadar gula darah. Atau bisa dikatakan tubuh tidak efektif menggunakan insulin.
Pasien diabetes tipe 1 umumnya memiliki perawakan kurus, sedangkan diabetes tipe 2 lebih banyak menyerang orang-orang bertubuh besar yang dikategorikan kelebihan berat badan (overweight) maupun obesitas. Walaupun itu tidak bisa jadikan sebagai patokan.
Karena penyebabnya berbeda, pengobatan kedua tipe diabetes ini juga tidak sama. Pengidap diabetes tipe 1 membutuhkan insulin dalam bentuk suntikan, sedangkan pasien diabetes tipe 2 cukup mengonsumsi obat oral atau obat telan.

3.   Bahaya Diabetes
Penyakit diabetes memang tidak langsung menyebabkan kematian, tetapi komplikasi jangka panjang yang mungkin terjadi akibat kadar glukosa darah tinggi antara lain penyakit jantung, stroke, serta  retinopati diabetes yang mempengaruhi penglihatan mata, gagal ginjal, dan kurangnya sirkulasi darah di bagian tungkai yang mengharuskan dilakukannya amputasi.
Komplikasi dari diabetes ini bisa menyerang hampir seluruh organ tubuh manusia. Namun demikian, jika pasien diabetes bisa mengontrol kadar gula darahnya dengan baik, maka komplikasi yang diakibatkan oleh penyakit ini bisa dicegah.
Hingga saat ini, penyakit diabetes belum dapat disembuhkan. Tetapi keseimbangan kadar gula darah dapat dikontrol dan dikendalikan dengan mengubah pola makan, memperbaiki pola hidup dengan rajin berolah raga, dan mengonsumsi obat secara terartur, sehingga penderita diabetes tidak perlu khawatir dalam menjalani kehidupannya.

4.   Obat Diabetes; Metformin & Glimepirid
Meski secara medis diabetes tidak bisa disembuhkan, pengendalian kadar gula darah sangat penting agar penderita bisa melangsungkan hidup secara baik seperti manusia lain yang bukan penderita diabetes.  Penderita diabetes tipe 2 umumnya akan membutuhkan obat-obatan untuk menjaga keseimbangan kadar gula darahnya dan mengendalikan gejala untuk mencegah komplikasi yang mungkin terjadi.
Obat yang biasa direkomendasi dokter bagi penderita diabetes mellitus (DM) tipe 2 dan harus selalu siap sedia adalah Metformin. Selain itu juga ada obat tambahan yaitu Glimepirid bagi penderita diabetes bila kadar gula darahnya sudah tinggi (diatas 200 mg/dl).
·         Metformin. Metformin merupakan obat pilihan pertama untuk penderita diabetes tipe-2 . Dalam menurunkan kadar gula darah yang tinggi, metformin bekerja dengan cara:
ü  Meningkatkan sensitifitas tubuh terhadap insulin yang diproduksi oleh tubuh sendiri.
ü  Menghambat proses glukoneogenesis dan glikogenolisis, serta
ü  Memperlambat penyerapan glukosa pada usus.
Dalam bekerja, obat ini membutuhkan insulin. Obat ini tidak merangsang peningkatan produksi insulin sehingga tidak menyebabkan hipoglikemia. Metfomrin sebaiknya dikonsumsi sesaat setelah makan atau setelah makan suapan pertama. Metformin dikonsumsi 2-3 kali sehari.
·         Glimepirid. Glimepirid adalah obat yang bekerja menurunkan kadar glukosa darah yang tinggi dengan cara merangsang keluarnya insulin dari sel Pankreas. Glimepirid memiliki efek samping hipogilkemi (anjloknya kadar gula darah menjadi di bawah normal), gangguan pencernaan, mual, dan anemia.
Glimepirid dikonsumsi sesaat sebelum atau pada saat sarapan. Bagi pasien yang lupa mengonsumsi glimepirid disarankan segera meminumnya begitu teringat jika jadwal dosis berikutnya tidak terlalu dekat. Dan jangan menggandakan dosis glimepirid pada jadwal berikutnya untuk mengganti dosis yang terlewat.
Dosis yang tepat akan ditentukan oleh dokter berdasarkan hasil pemeriksaan. Adapaun dosis lazimnya adalah sebagai berikut:
ü  Dosis awal: 1-2 mg sehari sekali secara oral.
ü  Glimepirid harus diberikan dengan sarapan atau makan pertama Anda.
ü  Dosis dapat ditingkatkan setelah 1-2 minggu sesuai hasil pemantauan.
ü  Tidak melebihi 8 mg sehari.
Penggunaan glimepirid jangka panjang dapat menyebabkan hipoglikemia. Oleh sebab itu diperlukan titrasi dosis dengan memantau gejala hipoglikemia (penurunan kadar gula darah) ataupun hiperglikemia (peningkatan kadar gula darah).

5.     Mewaspadai Hiperglikemia & Hipoglikemia
·               Hiperglikemia adalah kondisi dimana kadar gula darah terlalu tinggi, yaitu melebihi angka 350 mg/dl. Penderita diabetes yang hiperglikemia bisa mengalami infeksi pada gigi dan gusi, serta masalah kulit, osteoporosis, gagal ginjal, kerusakan saraf, kebutaan, hingga penyakit kardiovaskular. Tanda-tanda jika kadar gula darah terlalu tinggi (hiperglikemia) adalah badan terasa lelah, nafsu makan tinggi, sering merasa haus, dan sering buang air kecilPerubahan pada kondisi kulit juga dapat terlihat, seperti memerah, kering, dan terasa panas. 

·               hipoglikemia adalah kondisi dimana kadar gula darah terlalu rendah, yaitu di bawah 70 mg/dl.  Kondisi hipoglikemia akan sangat membahayakan, karena apabila tidak segera diatasi penderita bisa kehilangan kesadaran.  Tanda-tanda penderita mengalami hipoglikemia adalah badan tiba-tiba terasa lemah atau gemetar, berkeringat dingin, muka pucat, detak jantung lebih cepat, merasa tidak enak badan, rasa mual, dan sedikit kebingungan.
Kondisi hipoglikemia berat (glukosa darah kurang dari 50 mg/dl) dapat menyebabkan sel-sel otak tidak memperoleh bahan bakar untuk bekerja dengan baik. Keadaan ini akan sangat membahayakan karena akan menyebabkan gangguan pada sistem saraf pusat.  Gejalanya antara lain: sakit kepala, bicara pelo, gerakan tidak terkoordinasi, penglihatan ganda, perasaan seperti mau pingsan, dan bisa kehilangan kesadaran.
Apabila muncul gejala Hipoglikemia, maka segera mengkonsumsi 2 hingga 3 sendok gula pasir atau gula merah, atau meminum soda biasa ½ gelas (soda mengandung gula yang sagat tinggi). Sedangkan untuk para penderita gula darah yang sudah cukup parah sebaiknya untuk selalu membawa glucagon sebagai insulin pengganti gula yang tidak diproduksi oleh pankreas karena organ tersebut terganggu.

6.    Bekal Penderita Diabetes
Bagi penderita diabetes mellitus, disamping harus melakukan program perawatan diabetes, seperti pengobatan, diet dan olahraga rutin, juga diharuskan melakukan tes gula darah rutin atau sesering mungkin.  Hal itu perlu dilakukan untuk memonitor kadar gula darah agar jangan sampai terlalu rendah (hipoglikemia) atau terlalu tinggi (hiperglikemia). 
Bila kadar gula darah terlalu rendah (hipoglikemia) dan kondisi dibiarkan terus maka bisa membuat tubuh penderita lemas dan kemudian kehilangan kesadaran atau pingsan. Dan situasi itu tentu akan sangat berbahaya.  Oleh karenanya apabila penderita diabetes mengalami hipoglikemia, maka segera segera mengkonsumsi makanan atau minuman berkadar gula tinggi.
Maka sangat disarankan bagi penderita diabetes, kapanpun dan dimanapun berada (terutama bila mau melakukan perjalanan jauh atau kegiatan agak berat) untuk membekali setidaknya dengan 3 hal, yaitu:
ü  Alat test kadar gula darah
ü  Obat diabetes (metformin dan glimiperid)
ü  Minuman manis dalam termos kecil, atau gula batu (gula pasir yang dikristalkan).

7.    Mitos Penyakit Diabetes
Ditengah-tengah masyarakat kita sering mendengar mitos (informasi yang salah tetapi dipercayai benar) tentang diabetes. Kepercayaan akan mitos ini menjadi masalah bagi dunia kesehatan, karena menghambat upaya pencegahan diabetes dan menjadikan penderita diabetes tidak berhasil mengendalikan kadar gula darahnya walaupun sudah mendapat pengobatan. Macam-macam mitos itu antara lain adalah:
ü  Diabetes adalah penyakit keturunan.
Diabetes bukan penyakit keturunan (genetik), tetapi penyakit degeneratif yang disebabkan oleh kerusakan organ tubuh karena usia atau pola hidup yang tidak sehat. Memang faktor genetik berpengaruh tetapi tidak signifikan, hanya sebagian kecil (kurang 5%) dari kasus diabetes yang disebabkan kelainan genetik yaitu diabetes tipe 1. Dan perlu diketahui bahwa pada umumnya penyakit diabetes ditemukan pada masyarakat perkotaan.
ü  Ramuan pahit-pahit bisa menurunkan diabetes
Tidak benar ramuan pahit bisa menurunkan gula darah. Mitos ini lahir dari pemikiran sederhana bahwa rasa manis di dalam darah dapat dilawan oleh ramuan pahit-pahit. Kadar gula dalam darah tidak ditentukan oleh rasa darah kita, tapi oleh jumlah miligram glukosa yang terdapat di dalam darah.
Tanpa obat apa pun, jika belum ada komplikasi yang berat, gula darah bisa menurun jika asupan karbohidrat dikurangi secara drastis, dan pemakaian atau pembakaran gula darah diperbanyak melalui aktivitas fisik dan olahraga.
ü  Penderita diabetes boleh minum madu.
Kepercayaan bahwa madu berbeda dengan gula, karena jika gula disukai semut maka tidak demikian dengan madu.  Sehingga orang percaya madu sebagai pengganti gula yang baik dan bermanfaat bagi pasien diabetes adalah tidak tepat.
Madu dianggap tidak sehat bagi penderita diabetes karena mengandung gula, khususnya fruktosa (gula alami/buah). Madu sendiri mengandung glukosa dan fruktosa yang sangat tinggi.  Karena glukosa dan fruktosa adalah molekul gula tunggal, mereka akan langsung diserap ke ke aliran darah selama pencernaan. Penyerapan cepat dari gula didalam madu dapat menyebabkan peningkatan kadar glukosa darah.   Pemberian madu bagi penderita diabetes adalah tepat jika terjadi hipoglikemia karena akan terserap dengan cepat dalam proses metabolisme.
ü  Beras merah menurunkan kadar gula darah.
Beras merah tidak berfungsi untuk menurunkan kadar gula dalam darah, tetapi beras merah lebih memberi efek kenyang dibandingkan beras putih meskipun Anda makan lebih sedikit.  Jika anda makan nasi beras merah lebih banyak dari nasi putih maka tetap saja akan berpengaruh besar terhadap peningkatan kadar gula darah. Jadi bukan jenis beras yang paling menentukan kadar gula darah, tapi jumlah / porsi nasi yang dimakan itulah yang paling menentukan kadar gula darah.
ü  Mengkonsumsi "nasi kemarin" dapat menurunkan kadar gula darah.
Mengkonsumsi nasi kemarin atau nasi yang sudah dingin sama sekali tidak menurunkan kadar gula darah.  Tetapi nasi kemarin atau nasi yang sudah dingin memiliki indeks glikemik yang lebih rendah dibandingkan dengan nasi yang baru dimasak. Pati makanan dengan indeks glikemik rendah akan diubah menjadi pati resistan yang tidak mudah dicerna tubuh menjadi gula atau glukosa.
Dengan kata lain nasi yang baru dimasak lebih mudah diserap oleh tubuh dibanding nasi dingin. Namun bila menkonsumsi nasi dingin dengan jumlah yang lebih banyak tentu akan diproses menjadi glukosa yang lebih besar pula.
ü  Obat-obat diabetes bisa merusak ginjal.
Tak sedikit pasien diabetes yang takut kesehatan ginjalnya terganggu, ketika harus konsumsi obat jangka panjang. Akhirnya, obat-obatan yang diberikan oleh dokter justru tidak diminum.
Gangguan ginjal yang terjadi pada penderita diabetes adalah salah satu komplikasi terberat dari diabetes. Komplikasi sering terjadi bukan karena minum obat, tetapi karena gula darah tidak terkontrol dalam jangka waktu yang lama sehingga bisa merusak pembuluh darah kecil maupun besar di seluruh tubuh.
Obat diabetes dibuat untuk aman dikonsumsi dalam jangka panjang sehingga tidak perlu khawatir untuk mengkonsumsinya. Obat diabetes justru harus diminum untuk menstabilkan gula darah sehingga mencegah komplikasi penyakit lain, termasuk ginjal.
ü  Diabetes tidak bisa disembuhkan.
Pandangan kalangan medis mengatakan bahwa diabetes tidak bisa disembuhkan. Tidak ada istilah "sembuh" untuk diabetes, yang ada hanya "terkontrol". Pandangan itu tidak salah karena mengacu pada disiplin ilmu yang ada. Karena hingga saat ini, belum ada obat yang diakui  dapat menyembuhkan penyakit diabetes. 
Lain halnya dengan pandangan kalangan spiritual, mereka berpendapat bahwa tidak ada yang tidak mungkin kalau Tuhan berkehendak. Dan terbukti banyak penyakit yang oleh dokter sudah divonis tidak dapat sembuh bahkan tidak lama lagi akan menemui kematian, tetapi ajaib tidak beberapa lama justru sang pasien sembuh dengan sangat baik. “Tuhan yang menurunkan suatu penyakit, dan pasti Tuhan juga akan menurunkan obatnya.”

8.   Penyembuhan Spiritual Quantum
Sejumlah ilmuwan Barat melakukan penelitian bagaimana tubuh mampu menyembuhkan diri sendiri. Semula penyembuhan diri sendiri atau self healing adalah khas pengobatan Timur. Sementara pengobatan Barat mempercayai bahwa penyakit di sebabkan oleh elemen-elemen yang mempunyai sifat menyerang tubuh (termasuk bakteri, virus, dan parasit), kondisi-kondisi yang diturunkan ataupun kecelakaan.
Upaya Barat memahami self healing ini mendorong munculnya bidang ilmu yang baru. Sebuah cabang ilmu pengetahuan yang disebut Psikoneuroimonologi berupaya mengungkap apa yang terjadi, jika jiwa “menyembuhkan” tubuh. Bagaimana jiwa, sistem saraf dan sistem kekebalan tubuh saling berkorelasi menjaga kesehatan individu.
Kemampuan menyembuhkan yang dimiliki tubuh manusia bisa dibuktikan jika menderita luka. Luka tidak dapat disembuhkan dengan obat apapun. Obat hanya mencegah meluasnya kerusakan jaringan akibat infeksi dan mengurangi rasa sakit, tetapi tidak menyembuhkannya. Tubuh punya kemampuan membangun dan merepasari kembali sel-sel yang rusak, sehingga luka bisa mengecil dan akhirnya pulih kembali.
Menurut laman Menshealth ada beberapa bagian tubuh yang dapat sembuh sendiri tanpa memerlukan perawatan medis. Hal ini dikarenakan anggota tubuh ini memiliki kemampuan untuk membentuk sel-sel baru. Salah satu diantaranya adalah Pankreas.
Pankreas memiliki hormon insulin yang disekresikan dari sel beta yang merupakan obat yang biasa digunakan untuk menyembuhkan diabetes. Apabila sel beta tersebut mengalami kerusakan maka timbulah diabetes militus.  Beberapa jenis hormon ternyata memiliki kemampuan untuk beregenerasi.
Pada tubuh manusia terdapat sebuah sistem penyembuhan diri sendiri yang sangat luar biasa. Hampir pada semua kasus, akan melakukan semua penyembuhan dan perbaikan pada suatu waktu atau bahkan seketika bila diaktifkan dengan benar.
Kemampuan penyembuhan diri sendiri sangatlah kuat, dan kemampuan tersebut selalu menunggu waktu, untuk sepenuhnya diaktifkan.
ü  Kekuatan pikiran
Pada dasarnya manusia memiliki dua pikiran, yaitu : pikiran sadar dan pikiran bawah sadar (perasaan). Pikiran bawah sadar memiliki peranan yang penting dalam kehidupan manusia, karena dalam kehidupan konsensus pikiran bawah sadar berkontribusi sangat besar yaitu 88 % sedangkan pikiran sadar hanya 12 %. 
Kehidupan manusia didasarkan pada komunikasi antara pikiran sadar dan pikiran bawah sadar. Pada hukum tarik menarik (the law of attraction), jika pikiran anda positif, maka pikiran akan mentransmisikan kekuatan untuk membawa hal-hal positif ke dalam hidup anda. Di sisi lain, jika pikiran Anda secara konsisten negatif, maka Anda pun akan menarik hasil negatif ke dalam hidup Anda. Ketika pikiran bawah sadar bisa fokus pada kebaikan dan keyakinan positif maka ia mampu mengendalikan pikiran sadar, maka hal-hal yang baik selalu terjadi dan begitu juga sebaliknya.
Pikiran bawah sadar tidak suka dipaksa, bersifat apa adanya dan jujur. Jadi, pikiran bawah sadar dapat mempengaruhi pikiran sadar, sebaliknya sangat mustahil. Pikiran bawah sadar tidak merasionalisasi seperti pikiran sadar. Oleh karena itu, jika ada pikiran negatif, emosi, dan pengalaman buruk yang tertanam di alam bawah sadar Anda, maka Anda perlu mengendalikannya (merekonstruksi) terlebih dahulu.
Pikiran bawah sadar berada pada level energi quanta dengan kekuatan energi yang dahsyat yang benar-benar mengelola kehidupan.
ü  Spiritual quantum
Secara sederhana pengertian quantum diterjemahkan sebagai suatu lompatan yang luar biasa (ajaib). Teori quantum didasarkan pada ide bahwa semua kemungkinan peristiwa memiliki probabilitas untuk terjadi, tak peduli seberapa fantastik atau pandirnya peristiwa itu. Ini terletak di jantung teori alam semesta berinflasi - ketika big bang awal terjadi, terdapat transisi quantum menuju status baru di mana alam semesta tiba-tiba berinflasi luar biasa besar. Keseluruhan alam semesta kita muncul dari lompatan - yang sangat tidak mungkin - quantum.
Pada dasarnya semua benda adalah energi, termasuk diri kita adalah energi. Dan energi dari tubuh manusia dapat mengalir sesuai dengan keinginan pikiran manusia sehingga kemana pikiran diarahkan maka kesanalah energi itu akan mengalir, dalil inilah yang dijadikan dasar penyembuhan.
Begitulah metode Spiritual Quantum bekerja, diawali dengan niat dan doa yang tulus untuk memberikan energi lewat sebuah metode maka energi quanta akan bergerak dengan sendirinya membentuk/menuju posisi awal organ dari suatu yang sebenarnya, sehingga proses penyembuhan akan terjadi.
Di kalangan masyarakat kita, telah mulai banyak muncul praktik penyembuhan dan pelatihan penyembuhan dengan metode energi quantum atau spiritual quantum. Salah satu diantaranya adalah metode Sentuhan Spiritual Quantum (SSQ) yang telah diajarkan di Jakarta, Bogor dan Bekasi. Metode penyembuhan itu awal mulanya justru berasal dari Barat, bukan dari Timur, kemudian di negeri kita dikembangkan dan disempurnakan dengan sentuhan spiritual sesuai keyakinan agama, sehingga disebut dengan metode penyembuhan spiritual quantum.
Orang-orang yang mempunyai keyakinan kuat terhadap agamanya pasti meyakini, “Tuhanlah yang menurunkan penyakit, dan pasti Tuhan menurunkan obat/penyembuhnya.”
Bagi kalangan umat Islam, upaya penyembuhan terhadap berbagai penyakit dilakukan melalui beberapa amalan ibadah, antara lain shalat tahajut, puasa, dzikir dan sedekah yang dilakukan secara khusu’, ikhlas serta penuh keyakinan. Pada metode SSQ praktik penyembuhan dilakukan dengan metode yang lebih disederhanakan. Dengan praktek ini tidak sedikit orang yang telah merasakan hasilnya. 

InsyaAllah.